Di sebuah desa hiduplah
seorang anak remaja
yang masih usia belasan
tahun. Ia tinggal hanya
dengan ibunya, satu
satunya keluarga yang ia
miliki.
Tetapi , anak itu kurang
suka dengan ibunya,
karena ibunya hanya
memiliki mata satu.
Cacat mata sang ibu
membuatnya merasa
malu.
Karena malunya
anak itu kadang
memperlakukan ibunya
seperti bukan ibu sendiri.
Hingga pada suatu hari ia
pergi meninggalkan desa
itu dengan maksud
mencari kerja di kota.Ia
ingin berusaha mengadu
nasib di perantauan.
Ia berpikir mungkin
dengan cara ini tak lagi
menanggung malu.
Setelah sekian tahun di
kota akhirnya tuhan
merubah nasibnya.Karena
ketekunan dan
keuletannya bekerja
majikannya sangat
menyukai anak itu dan
menikahkannya dengan
anak perempuannya yang
semata wayang.
10 Tahun sudah berlalu.
Anak desa itu sudah
berubah jadi seorang
pengusaha dan
mempunyai 2 anak dari
pernikahannya.Dan kabar
ini sampai pada ibunya di
desa.Alangkah
senangnya sang ibu dan
berniat mencari anaknya
di kota
Dan bukan hal yang sulit
bagi sang ibu untuk
menemukan rumah
anaknya yang banyak
dikenal orang . Ibu itupun
terkejut melihat rumah
anaknya sangat besar!!!
Lalu pada saat
memencet bel rumah itu,
seorang anak kecil
muncul hendak
membukakan pintu.Oh..ini
pasti cucuku ..pikirnya.
Lalu cucunya berteriak:
“PAPAAA, MAMAA ADA
ORANG GILAA MAU
MASUK KE RUMAH!!”.
Anak ibu itu yang sudah
menjadi kaya menemui
ibu itu lalu berkata “Maaf
Ibu ini siapa ya??”
Sang ibu menjawab “nak
ini ibu nak, apa kamu
sudah tidak mengingat
Ibu lagi ??”. Sang istri
berkata “Sayang, kamu
punya ibu kok ga bilang-
bilang?”.
Lalu anaknya ibu itu
berkata “Tidak, ibuku
sudah lama meninggal.
Lagi pula ibuku tidak
cacat seperti dia!”. Sang
anak mengusir ibunya
sendiri.
Dan akhirnya si ibu
kembali pulang dengan
hati yang teramat
sedih.sepanjang jalan air
mata tak berhenti
menetes.
Beberapa hari kemudian
sang anak ingin menemui
ibunya untuk sekedar
bertemu saja. Tapi apa
yang terjadi.? Rumah
sudah kosong tak ada
siapa-siapa. Ia bertanya
ke penduduk, lalu
penduduk bekas
tetangganya dulu itu
menjawab “Ibu kamu 2
hari yang lalu telah
meninggal.
Dengan santai sang anak
menjawab “Oh, baguslah
sudah tak ada
pengganggu lagi”,
“Tapi sebelum dia
meninggal , ibumu
meninggalkan surat ini
untukmu ” penduduk itu
memberikan surat itu ke
sang anak.
Lalu sang anak membaca
dan entah kenapa sang
anak menangis meraung
raung dan bersujud.
Penasaran si tetangga
mengambil surat itu dan
membacanya :
anakku, ibu tahu kalau
kamu benci ibu karena ibu
hanya memiliki satu
mata.Tapi ketahuilah nak
sesungguhnya , dulu
waktu kamu lahir
matamu juga hanya
satu.Cacat matamu
itulah yang membuat
ayahmu kecewa dan
pergi meninggalkan kita .
Ibu sedih sekali waktu itu
Lalu karena ibu kasihan
padamu, akhirnya ibu
mencari tahu bagaimana
caranya agar mata kamu
bisa utuh.Hingga akhirnya
ibu bertemu dengan
seorang pengusaha kaya
yang sanggup membiayai
operasi matamu. Tapi
syaratnya ibu harus mau
mendonorkan mata ibu
untuk istrinya.
Tapi tak apalah demi
kesembuhan matamu
dan kebahagianmu nak,
ibu merelakan satu mata
ibu hanya untukmu nak.
Ibu tidak ingin kamu
minder kelak setelah
dewasa , ibu takut kamu
bersedih.
Tetapi kamu malah
membenci ibu. Maafkan
ibu nak hanya itu yang
bisa ibu lakukan untukmu
seandainya Alloh
memanggil ìbu mungkin
karena ibu sudah tidak
berguna lagi di dunia ini.”
seorang anak remaja
yang masih usia belasan
tahun. Ia tinggal hanya
dengan ibunya, satu
satunya keluarga yang ia
miliki.
Tetapi , anak itu kurang
suka dengan ibunya,
karena ibunya hanya
memiliki mata satu.
Cacat mata sang ibu
membuatnya merasa
malu.
Karena malunya
anak itu kadang
memperlakukan ibunya
seperti bukan ibu sendiri.
Hingga pada suatu hari ia
pergi meninggalkan desa
itu dengan maksud
mencari kerja di kota.Ia
ingin berusaha mengadu
nasib di perantauan.
Ia berpikir mungkin
dengan cara ini tak lagi
menanggung malu.
Setelah sekian tahun di
kota akhirnya tuhan
merubah nasibnya.Karena
ketekunan dan
keuletannya bekerja
majikannya sangat
menyukai anak itu dan
menikahkannya dengan
anak perempuannya yang
semata wayang.
10 Tahun sudah berlalu.
Anak desa itu sudah
berubah jadi seorang
pengusaha dan
mempunyai 2 anak dari
pernikahannya.Dan kabar
ini sampai pada ibunya di
desa.Alangkah
senangnya sang ibu dan
berniat mencari anaknya
di kota
Dan bukan hal yang sulit
bagi sang ibu untuk
menemukan rumah
anaknya yang banyak
dikenal orang . Ibu itupun
terkejut melihat rumah
anaknya sangat besar!!!
Lalu pada saat
memencet bel rumah itu,
seorang anak kecil
muncul hendak
membukakan pintu.Oh..ini
pasti cucuku ..pikirnya.
Lalu cucunya berteriak:
“PAPAAA, MAMAA ADA
ORANG GILAA MAU
MASUK KE RUMAH!!”.
Anak ibu itu yang sudah
menjadi kaya menemui
ibu itu lalu berkata “Maaf
Ibu ini siapa ya??”
Sang ibu menjawab “nak
ini ibu nak, apa kamu
sudah tidak mengingat
Ibu lagi ??”. Sang istri
berkata “Sayang, kamu
punya ibu kok ga bilang-
bilang?”.
Lalu anaknya ibu itu
berkata “Tidak, ibuku
sudah lama meninggal.
Lagi pula ibuku tidak
cacat seperti dia!”. Sang
anak mengusir ibunya
sendiri.
Dan akhirnya si ibu
kembali pulang dengan
hati yang teramat
sedih.sepanjang jalan air
mata tak berhenti
menetes.
Beberapa hari kemudian
sang anak ingin menemui
ibunya untuk sekedar
bertemu saja. Tapi apa
yang terjadi.? Rumah
sudah kosong tak ada
siapa-siapa. Ia bertanya
ke penduduk, lalu
penduduk bekas
tetangganya dulu itu
menjawab “Ibu kamu 2
hari yang lalu telah
meninggal.
Dengan santai sang anak
menjawab “Oh, baguslah
sudah tak ada
pengganggu lagi”,
“Tapi sebelum dia
meninggal , ibumu
meninggalkan surat ini
untukmu ” penduduk itu
memberikan surat itu ke
sang anak.
Lalu sang anak membaca
dan entah kenapa sang
anak menangis meraung
raung dan bersujud.
Penasaran si tetangga
mengambil surat itu dan
membacanya :
anakku, ibu tahu kalau
kamu benci ibu karena ibu
hanya memiliki satu
mata.Tapi ketahuilah nak
sesungguhnya , dulu
waktu kamu lahir
matamu juga hanya
satu.Cacat matamu
itulah yang membuat
ayahmu kecewa dan
pergi meninggalkan kita .
Ibu sedih sekali waktu itu
Lalu karena ibu kasihan
padamu, akhirnya ibu
mencari tahu bagaimana
caranya agar mata kamu
bisa utuh.Hingga akhirnya
ibu bertemu dengan
seorang pengusaha kaya
yang sanggup membiayai
operasi matamu. Tapi
syaratnya ibu harus mau
mendonorkan mata ibu
untuk istrinya.
Tapi tak apalah demi
kesembuhan matamu
dan kebahagianmu nak,
ibu merelakan satu mata
ibu hanya untukmu nak.
Ibu tidak ingin kamu
minder kelak setelah
dewasa , ibu takut kamu
bersedih.
Tetapi kamu malah
membenci ibu. Maafkan
ibu nak hanya itu yang
bisa ibu lakukan untukmu
seandainya Alloh
memanggil ìbu mungkin
karena ibu sudah tidak
berguna lagi di dunia ini.”
0 comments :
Post a Comment